Usai pengucapan sumpah jabatan dari kedua pejabat baru tersebut, Presiden menyampaikan pidato. "Sesuai dengan penelitian saya, atas kapasitas, integritas dan pengalaman penugasan saudara-saudara, saya menilai bahwa saudara berdua cakap dan mampu ntuk mengemban tugas sebagai Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan," ujar Presiden.
Selanjutnya, Presiden menyampaikan beberapa instruksi terkait tugas dan tanggung jawab Menkeu. "Saya ingin kebijakan fiskal yang menjadi domain utama Menteri Keuangan dibantu Wakil Menteri Keuangan, yang tepat dan prudent sangat kontributif bagi penciptaan kondisi ekonomi makro."
Dengan kondisi makro yang sehat, maka ekonomi akan tumbuh dan sektor riil bergerak. Muaranya, pada meningkatnya kesejahteraan rakyat. “Manakala sebuah negara, satu pemerintahan menjalankan kebijakan fiskal yang tidak prudent maka akan berdampak pada tidak sehatnya ekonomi makro. Tidak akan sustain. Apabila itu terjadi akan rawan terhadap guncangan yang berakhir dalam krisis.”
Presiden kemudian menyampaikan instruksi berkaitan dengan tugas Menteri Keuangan. “Saya berpesan, dan memberikan instruksi, ciptakan kebijakan fiskal yang prudent dan tepat. Dan susun APBN yang tepat.”
APBN yang tepat mampu mengalokasikan dan mendefinisikan anggaran untuk tugas pemerintahan, pembangunan, terutama pertumbuhan ekonomi, untuk jaring pengaman sosial, subsidi dan pembayaran utang luar negeri. "Seraya terus memperkecil beban utang," ucap Presiden.
Presiden juga mengintruksikan agar kedua pejabat ini mampu meningkatkan pendapatan nasional, baik dari pajak maupun non pajak. "Dengan cara mengeluarkan instrumen yang tepat, agar benar-benar penerimaan negara kita makin besar. Teruslah melaksanakan reformasi di bidang perpajakan, tingkatkan perolehan, cegah penyimpangan yang bisa terjadi."
Langkah reformasi di tubuh Bea Cukai juga jadi perhatian Presiden. "Agar penerimaan negara terus meningkat dan iklim bisnis berlangsung lebih baik," sambungnya.
Selanjutnya presiden menyinggung pengembangan kebijakan desentralisasi fiskal. "Dengan catatan, bangunlah kapasitas daerah untuk menggunakan anggaran yang makin besar, disertai pengawasan dan bimbingan yang tepat.”
Terkait penggunaan anggaran, Presiden menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pertanggungjawaban keuangan. "Setiap rupiah harus kita pertangungjawabkan," tegas Kepala Negara.
Instruksi terakhir, terkait dengan kerjasama global. Presiden meminta Menkeu meneruskan peran aktif yang telah dilakukan Sri Mulyani dalam pergaulan perekonomian global. "Itulah tujuh tugas yang saya harapkan saudara laksanakan ke depan bersama jajaran Kementerian Keuangan. Tidak ringan, tapi saya yakin dengan tanggung jawab, saudara harus bisa,” ujar Presiden.
Presiden berharap, dua pejabat baru itu dapat mengemban tugas yang dibebankannya itu. “Kalau ada masalah laporkan. Bersama-sama kita cari jalan keluar.”
Presiden mengangkat Agus sebagai Menkeu berdasarkan Keppres RI Nomor 56/P/2010. Agus ditetapkan aktif bertugas sejak dilantik. Sementara itu, Anny Ratnawati ditetapkan sebagai Wakil Menkeu berdasarkan Keppres RI Nomor 57/P/2010. Kepada Anny, Presiden memberikan jabatan struktural eselon IA sesuai perundangan yang berlaku.
Acara pelantikan ini ditutup dengan pemberian ucapan selamat. Kesempatan ini diawali oleh Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Tak ketinggalan pula, mantan Menkeu Sri Mulyani. Keduanya sempat saling bercium pipi, untuk kemudian bercakap-cakap.
Rabu, 09 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar