Senin, 04 Januari 2010

Tips membangun sebuah usaha makro dan mikro

1. Sebelum memulai usaha hal terpenting adalah pemahaman konsep produk atau jasa. Kita harus memahami teknis produksi, pasar, dan prospek (mulai dari lingkungan yang terkecil sampai terbesar).
2. Membuat visi dan misi bisnis. Tujuannya, agar focus menjalankan usaha cth usaha
jual pakaian. Sering sekali suatu usaha jatuh bangkrut saat berkembang, sebabnya tak focus terhadap pengembangan perusahaan tapi terlalu banyak mencoba mengembangkan uasaha lain.
3. Mempunyai mental tahan banting, pikiran positip, dan mau belajar. Sikap tak mudah menyerah, mau belajar, dan melihat permasalahan secara positip membuat tak mudah putus asa dalam memulai usaha atau mampu membaca peluang uasaha.
4. membuat perencanaan dan strategi usaha yang efektif. Umumnya, kekagalan usaha kecil dan menengah disebabkan tak adanya atau kurang efektifnya perencanaan. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, proyeksi kenaikan harga, dan aspek lainnya dalam perencanaan usaha haruslah akurat sesuai realitas pasar atau praktik industri. Perhitungan harus dibuat secara tepat, karena akan membantu menghitung secara secara akurat kebutuhan modal, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia, dan komponen pendapatan usaha cth usaha
barang langka. Pemahaman yang baik atas hal ini juga membantu untuk mengindentifikasi potensi resiko bisnis, menajemen dan keuangan.
5. Bekali diri dengan pengetahuan dasar manajemen, dan organisasi atau system. Karena, setiap usaha dari yang paling terkecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran
aksesoris kendaraan, produksi, distribusi, dan penjualan. System menajemen yang buruk akan mengakibatkan pembengkakan biaya yang tidak perlu, pekerja tak produktif, jobdis pekerjaan tidak jelas, koordinasi, dan komunikasi antar pegawai tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat.
6. Kreaktif dan punya jiwa kepemimpinan. Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan banyak mengalami permasalahan dan krisis.banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreaktivitas dan jiwa kepemimpinan. Kreaktivitas seperti ’ berpikir diluar kebiasaan umum ’ atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi kreaktif akan sangat membantu semua permasalahan usaha. Jiwa kepemimpinan berperan penting ketika perusahaan dalam keadaan krisis, sehingga membuat setiap pegawai tak panik, menjadi tempat terakhir solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan

Membuka bisnis di rumah

Setiap usaha bikin website memiliki resiko dan begitu pula dengan usaha di rumah. Kelebihan dari membuat usaha sendiri di rumah adalah kita dapat melakukannya dengan sedikit modal sekaligus dengan resiko yang lebih rendah.

Ketika usaha di rumah menumbuhkan rasa percaya diri dan menguntungkan secara keuangan, maka hal tersebut juga membawa kita pada tantangan dan kegagalan sebagai pengusaha. Sebuah usaha di rumah mungkin memiliki banyak waktu tersedia ditangan kita tetapi keberanian mengambil tindakan-lah yang akan membuat kita yakin bahwa usaha ini menghasilkan atau malah akan menghilangkan sumber keuangan kita. Beberapa usaha di rumah tidak berjalan dengan cepat dan hasilnya hanya didapat setelah beberapa waktu.

Bekerja dan melakukan usaha bikin website di rumah dapat membuat kita kesepian karena merasa aneh harus bekerja sendirian setelah bertahun-tahun terbiasa bekerja dengan banyak orang dikantor.

Sebenarnya, bagaimana memilih usaha di rumah yang tepat bagi kita?

Buatlah daftar yang mencakup kemampuan dan bakat bikin website apa saja yang kita miliki sesuai dengan pengalaman kita baik pada saat bekerja atau pada usaha lain. Buatlah daftar yang berisi paling tidak sepuluh ide usaha yang kita minati dan cocokkan daftar tersebut dengan daftar bakat dan pengalaman kita. Kita akan mendapatkan ide bagus tentang usaha apa yang cocok bagi bakat dan pengalaman kita.

Lakukanlah riset pada bentuk pemasaran dari ide usaha bikin website yang telah kita pilih. Sebuah ide usaha yang baik harus mampu menjawab atau membentuk sebuah pasar yang dibutuhkan, harus mampu bertahan lama dan meskipun kita berada pada persaingan yang ketat, kita harus dapat menyingkirkan pesaing bikin website lain.

Ketika memilih sebuah peluang usaha, kita juga harus mempertimbangkan bagaimana kemampuan keuangan kita untuk menjalankan dan mempertahankan sebelum usaha tersebut memberikan kita keuntungan. Banyak dari usaha tidak otomatis menghasilkan uang dan si pemilik harus mengorbankan waktu dan sumber keuangan untuk membuat usaha tersebut berkembang.

Tips membangun usaha bisnis mandiri

Membangun kerajaan bisnis sendiri mungkin jadi dambaan bagi banyak orang ctnya bisnis ph production house. Namun memulai sebuah usaha tidaklah semudah membalikan tangan. Ada hal-hal yang harus dipersiapkan, direncanakan dan dilaksanakan dengan ketekunan. Simak beberapa tips tentang bagaimana mempersiapkan membuka usaha sendiri berikut ini.

Melakukan penelitian pasar

Penelitian merupakan hal integral dalam membangun bisnis. Lakukan penelitian di pasar dan tentukan siapa konsumen ph production house anda. Tentukan mana yang akan jadi sasaran utama anda atau konsumen anda jadi lebih kecil. Pahami perbedaan antara pasar dan dimana anda dapat meraih pelanggan.

Pilih patner yang tepat

Jika anda akan mencari rekan kerja, pastikan anda sudah memilih yang tepat. Anda ingin seorang rekan kerja yang memiliki latar belakang bisnis atau pengarah bisnis ph production house. Beberapa pengalaman manajemen juga lebih disukai. Jika anda ingin rekan kerja yang memenuhi latar belakang financial, mereka perlu memiliki kredit yang bagus atau kemampuan untuk menawarkan dukungan financial.

Jaminan keuangan

Keuangan dapat jadi tantangan terbesar, tapi ada beberapa jenis pilihan yang tersedia untuk mendapatkan modal usaha ph production house. Ada dapat memilih ikut program pemerintah dalam membangun usaha kecil. Anda bisa mulai mengajukan pinjaman pada bank yang menangani usaha kecil ph production house dan mendapatkan pinjaman berjumlah kecil. Atau anda bisa mengambil pinjaman pribadi di bank. Pilihan lain adalah mencari rekanan yang mau berinvestasi untuk memulai usaha bersama.

Ciptakan image atau posisi penjualan yang unik

Mulai dengan membangun keberadaan anda, branding image anda di public dan para pelanggan ikatan ini masuk dalam posisi penjualan. Kembangkan taglineanda dan temukan angel yang tepat yang mengena pada produk atau pelayanan tertuju pada pelanggan ph production house. Ciptakan sebuah image yang membuat anda terpercaya di mata pelanggan anda.

Berhenti berpikir mendapat laba secepat kilat

Sangat, sangat jarang ada bisnis yang sukses dalam semalam. Kebanyakan bisnis membutuhkan waktu dan usaha, bahkan untuk mulai melihat hasilnya. Saat anda memahami ini dan anda tak seharusnya menaruh pengharapan secara berlebihan atau yang tak realistis. Persiapkan usaha ph production house, pengorbanan dan bahkan kemungkinan mengalami kerugian. Anda tak akan jadi kaya raya hanya dalam semalam, tapi anda dapat membangun sebuah usaha yang menguntungkan secara bertahap.

Usaha bisnis mutiara

Secara sosial, perkembangan usaha budidaya mutiara ini juga menguntungkan masyarakat disekitar lokasi budidaya. Keuntungan yang diperoleh diantaranya adalah kesempatan kerja yang tersedia dan peningkatan kesejahteraan karena dibangunnya sarana dan prasarana sosial. Di sisi lain, pengusaha budidaya juga diuntungkan oleh masyarakat sekitarnya, yaitu berkaitan dengan aspek keamanan yang sangat rentan dari risiko pencurian dan perampokan. Dukungan dari masyarakat sekitar dan nelayan yang beroperasi diperairan sekitar lokasi budidaya sangat diperlukan. Pengusaha budidaya mutiara membantu masyarakat sekitar, terutama secara materi berupa sumbangan dana yang digunakan untuk pesta laut dan membangun prasarana umum berupa jalan, mesjid, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, dalam musim sepi tangkapan ikan, nelayan yang berada disekitar lokasi sering kali diberikan bantuan berupa beras dan kebutuhan keseharian meraka. Nelayan disekitar lokasi akan memberitahukan atau melaporkan keberadaan kapal yang berada dekat lokasi yang dicurigai akan mencuri.

Secara ekonomi, budidaya tiram mutiara di sekitar Laut Sumbawa dan Selat Alas di Propinsi Nusa Tenggara Barat ini memberikan dampak ekonomi yang positif, diantaranya adalah terciptanya lapangan pekerjaan bagi penduduk yang ada disekitar lokasi budidaya mutiara. Bagi pemerintah daerah, dengan adanya budidaya mutiara ini akan menambah PAD, misalnya untuk pajak, biaya perijinan, dan retribusi (setiap tiram yang dijual dikenakan retribusi 100 rupiah) yang setiap tahun berjumlah antara 25 sampai 100 juta untuk setiap perusahaan.

ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

Budidaya mensyaratkan lokasi yang bebas dari polusi dan pencemaran air serta arus yang tenang. Selama masa pemeliharaan sampai dengan masa panen, tiram mutiara tidak diberikan pakan, akan tetapi tiram mutiara mencari makan dari plankton yang ada didalam laut. Dengan demikian budidaya mutiara ini tidak mencemari dan merusak lingkungan disekitar.

KESIMPULAN

  1. Proyek budidaya mutiara ini secara ekonomi layak dan menguntungkan untuk dilaksanakan.
  2. Teknologi yang digunakan untuk budidaya mutiara ini bersifat semi-modern karena tidak semua tenaga kerja memiliki peralatan dan kemampuan dalam melakukan operasi pada tiram mutiara.
  3. Untuk masa yang akan datang, budidaya mutiara ini sangat prospektif, karena permintaan produk mutiara dari mancanegara, terutama Jepang bersifat tidak terbatas.
  4. Dari pihak bank, tidak terdapat skema kredit khusus untuk budidaya mutiara. Kredit yang diberikan adalah kredit umum dengan persyaratan umum. Kredit investasi memiliki suku bunga 17% efektif, periode angsuran bulanan dan tidak ada grace period (periode bebas cicilan) dan jangka pelunasan 48 bulan.
  5. Analisis keuangan budidaya mutiara menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan. Pada umur usaha 5 tahun dan tingkat discount rate 17%, usaha ini memiliki Net BC Ratio 1,2321; NPV Rp. 365.855.344,17 dan IRR 24,49%. Dari segi PBP, usaha ini mampu mengembalikan modal investasinya dalam waktu 3 tahun 8 bulan dan mampu mengembalikan kredit dalam waktu 2 tahun 9 bulan.
  6. Analisis sensitivitas terhadap perubahan penerimaan menunjukkan bahwa usaha ini sensitif terhadap penurunan penerimaan sampai dengan 12% dengan asumsi biaya konstan (ceteris paribus). Pada tingkat penurunan penerimaan 13%, usaha ini tidak layak.
  7. Analisis sensitivitas terhadap perubahan biaya operasional menunjukkan bahwa usaha ini sensitif terhadap kenaikan biaya operasional sampai dengan 38% dengan asumsi pendapatan konstan (ceteris paribus). Pada tingkat kenaikan biaya operasional sampai dengan 39%, usaha ini tidak layak.

SARAN

  1. Usaha ini layak dibiayai oleh bank, meskipun demikian bank perlu melakukan analisis kredit yang lebih komprehensif dengan prinsip kehati-hatian.
  2. Kredit dapat diberikan dengan mempertimbangkan rentang waktu budidaya mutiara dari awal investasi hingga diperoleh hasil panen pertama umumnya pada tahun ketiga.
  3. Perlu dikembangkan penggunaan bioteknologi mutakhir agar dapat diperoleh keseragaman bentuk maupun keseragaman kualitas mutiara hasil budidaya dan mengurangi risiko kegagalan panen.

Bangkitkan wirausaha di bidang pertanian

Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia. Pertanian pula yang menjadi penentu ketahanan, bahkan kedaulatan pangan. Namun, sektor pertanian sebagai salah satu faktor yang mengindikasikan tingkat kesejahteraan dan peradaban suatu bangsa, kini semakin tidak diminati generasi muda. Banyak yang mengidentikkan dunia pertanian dengan pekerjaan kelas rendahan.

Akan tetapi, dikatakan oleh Drs. Sudrajat Rasyid, M.M., staf Deputi Kewirausahaan Pemuda dan Pemasyarakatan Industri Olahraga, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, bahwa pada kenyataannya masih ada pemuda yang bekerja di sektor pertanian meskipun jumlahnya relatif sedikit. Hampir 60% SDM pertanian berusia di atas 50 tahun dengan tingkat pendidikan rendah.

Adanya usaha yang sistemik dan sistematik untuk mengembangkan sektor pertanian sebagai basis usaha ekonomi, industri, dan bisnis kreatif, integrasi mata rantai industri hulu-hilir, juga merupakan upaya yang harus segera diwujudkan. Lebih lanjut dikatakan Sudrajat dalam Seminar Nasional “Bangkitkan Semangat Generasi Muda Indonesia dalam Bidang Pertanian”, dari keseluruhan upaya tersebut, jangan dilupakan pula untuk melakukan promosi, eksebisi karya, dan produk wirausaha muda berbasis pertanian.

Ditambahkan Sudrajat, Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga berupaya memfasilitasi perluasan dan penguatan jaringan kemitraan bisnis wirausaha muda di dalam dan luar negeri. Di samping itu, juga diadakan pelatihan kader wirausaha muda dan pembentukan inkubator bisnis wirausaha muda di bidang pertanian.

Dengan langkah-langkah tersebut, imbuh Sudrajat, ke depannya diharapkan pemuda mampu menjadi “prime mover” kebangkitan ekonomi, industri, dan bisnis kreatif sektor pertanian yang berakar di masyarakat. Dituturkan olehnya, “Dengan tumbuhnya wirausaha muda di bidang pertanian ini diharapkan akan mempercepat penanggulangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan. Selain itu, kekuatan ketahanan dan kedaulatan pangan segera terwujud dan pada akhirnya menjadikan Indonesia menjadi sebuah negara industri pertanian yang maju.”

Sementara itu, Ir. Tri Wibowo Susilo, M.B.A., Direktur Utama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), mengatakan hingga saat ini sebagian besar kebutuhan pangan Indonesia masih dipenuhi dengan produk-produk pertanian impor. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan pangan tempe-tahu, Indonesia masih harus mengimpor sekitar 1 juta ton kedelai. Sementara untuk industri susu, masih mengimpor bahan baku kurang lebih 150 juta ton. Pemenuhan kebutuhan tepung dan telur bahkan masih sepenuhnya (100%) mendatangkan dari luar negeri.


Minggu, 03 Januari 2010

Etika Bisnis

Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk mengenalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.
Kompetisi inilah yang harus memanas belakangan ini. Kata itu mengisyaratkan sebuah konsep bahwa mereka yang berhasil adalah yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya. Banyak yang mengatakan kompetisi lambang ketamakan. Padahal, perdagangan dunia yang lebih bebas dimasa mendatang justru mempromosikan kompetisi yang juga lebih bebas.
Lewat ilmu kompetisi kita dapat merenungkan, membayangkan eksportir kita yang ditantang untuk terjun ke arena baru yaitu pasar bebas dimasa mendatang. Kemampuan berkompetisi seharusnya sama sekali tidak ditentukan oleh ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan. Inilah yang sering dikonsepkan berbeda oleh penguasa kita.
Jika kita ingin mencapai target ditahun 2000, sudah saatnya dunia bisnis kita mampu menciptakan kegiatan bisnis yang bermoral dan beretika, yang terlihat perjalanan yang seiring dan saling membutuhkan antara golongan menengah kebawah dan pengusaha golongan atas.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, menghindari sikap 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar, dll.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era globalisasi pada tahun 2000 an dapat diatasi.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah
1. Pengendalian diri
u bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka
Artinya, pelaku-pela
k
masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan
menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menakan pihak
lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku
bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika
bisnis yang "etis".
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang"
dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan
yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess
demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan
ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus
mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi
dan teknologi
Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus
dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki
akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat
ntuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak
Persaingan dalam dunia bisnis perlu
u
mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan
menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap
perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam
dunia bisnis tersebut.
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan
keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat
sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan
korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
olongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha
lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan
"katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan
"komisi" kepada pihak yang terkait.
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara
gada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum",
baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu demi
satu.
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah.

Strategi penentuan harga

Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga :

A. Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru

1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.

2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain.

B. Stretegi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen

1. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya.

2. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-.

3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.ooo,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie.

4. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.

5. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.

C. Stretegi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga

Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli

D. Stretegi Penentuan Harga Kompetitif

1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.

2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.

Hal yang harus di perhatikan bagi pembisnis pemula

1. Lihat situasi pasar (lokasi bisnis)

Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam hal membuka usaha. Lakukan analisis kebutuhan di suatu tempat atau area, dengan melihat situasi pasar bisa ditentukan jenis usaha apa yang ingin di buka. Ada usaha yang cocok dibuka disuatu tempat / area, tetapi tidak cocok di tempat lainnya. Misalnya, mahasiswa biasanya membutuhkan tempat fotocopy atau rental komputer, maka tempatnya pun harus mendekati universitas atau kos-kosan mahasiswa. Sedangkan kalau mau buka usaha toko kelontong lebih cocok disekitar perumahan atau pemukiman penduduk. Lihat kondisi daerah yang anda bidik, ramai atau tidak, potensinya, dan rencana pengembangan daerah itu kedepannya, karena hal itu berhubungan dengan maju mundurnya bisnis anda di masa depan.

Jika harga sewa suatu lokasi lumayan mahal dan tak terjangkau, bisa mencoba memulai usaha dari rumah sendiri terlabih dahulu, misalnya menyulap garasi menjadi tempat usaha. Coba jika anda berjalan-jalan, lihatlah saat ini di depan rumah-rumah orang sudah banyak yang berjualan, ada yang berjualan voucher handphone, casing, hp second, ada yang berjulan nasi uduk, ada yang berjualan barang kelontong(aneka keperluan rumah tangga dan bahan pokok), pisang goreng, sampai ayam goreng crispy. Kelebihan membuka usaha dari rumah adalah sewa tempat menjadi “Gratis“, dan untuk penerangan malam hari tinggal diambil dari listrik rumah.

2. Modal

Ini yang paling yang harus disiapkan. Modal awal bisa berasal dari gaji yang disisihkan atau sumber lain. Bagaimana jika tidak punya modal sama sekali? jika tidak punya dana cash sama sekali, coba jadi “broker” terlebih dahulu, misalnya menjadi freelance marketer produk orang lain, dari komisi yang didapatkan dikumpulkan sedikit demi sedikit sehingga tercapai modal yang cukup untuk memulai usaha. Jadi diperlukan sikap disiplin menyisihkan penghasilan untuk modal usaha. Bisa juga (kalau terpaksa) meminjam ke sanak saudara, karena biasanya saudara sudah saling mengenal sehingga sudah ada rasa kepercayaan terhadap kita, sehingga mereka rela meminjamkan kita modal dengan bunga yang kecil. Usahakan minimal dana yang dimiliki sendiri 50% dari total modal yang dibutuhkan dan ingat perjanjian kapan pengembaliannya atau mencicil utang tersebut. Jangan sampai hubugan persaudaraan retak karena masalah hutang-piutang yang tidak beres.

Alternatif sumber modal yang lain adalah mengajak teman atau saudara untuk menanamkan modalnya pada usaha yang hendak dirintis. Atau bisa juga bikin usaha patungan, dengan modal dalam persentase tertentu. Misalnya rencana membuka toko baju dengan modal awal 10 juta (udah termasuk sewa tempat, peralatan dan barang modal), kalau buka sendiri memang berat, tapi kalau rencana ini bisa dishare ke saudara atau teman lain, misalnya ngajak 3 orang lagi untuk patungan, jadi total 4 orang yang bersama-sama membuka usaha, otomatis masing-masing cuma setor 2,5 juta, dan tentu lebih ringan.

3. Strategi bisnis & Promosi

Jika modal sudah disiapkan, dan lokasi sudah didapatkan, mulailah pelajari strategi bisnisnya. Dari bagaimana cara memperoleh penjualan yang bagus, cara mengelola usahanya, arus cash dan lain sebagainya, pendek kata bagaimana caranya supaya bisnis tersebut bisa berkembang dan maju. Katahui produk anda kapan permintaan konsumen banyak, dan kapan sepi, hal ini perlu disiapkan, karena berhubungan dengan pengelolaan keuangannya.

Langkah awal adalah memasang spanduk di depan toko, mencetak dan menyebarkan brosur, memasang banner di depan toko. Dalam melayani pelanggan harus ramah, dan penuhi kebutuhan pelanggan lebih dari apa yang dia harapkan, supaya lain kali dia membeli di toko kita, buka di tempat pesaing.

Selain itu, faktor promosi harus benar-benar diperhatikan, karena kadang-kadang kegiatan promosi dihilangkan saat roda bisnis sedang lesu dengan alasan tidak ada dana. Karena, promosi usaha dalam bentuk apapun jangan sampai terhenti dalam jangka waktu yang lama, karena bisa-bisa customer lupa akan usaha kita. Jika kita berpromosi secara rutin, orang akan selalu ingat kepada usaha , produk dan jasa kita, bahkan tertanam di alam bawah sadarnya informasi tentang bisnis kita. Promosi yang terus-menerus akan berdampak pada terjadinya penjualan.

Bila usaha sedang seret, tetaplah berpromosi, cuma usahakan mencari cara-cara promosi yang lebih efektif tapi lebih efisien dan mengena sasaran pelanggan kita. Kadang memang harus berkorban terlebih dahulu jika pemasukan minim tapi biaya promosi selalu keluar. Kalau kondisi ekonomi lagi buruk dan kita berhenti berpromosi, bisa-bisa kita dianggap sudah gulung tikar oleh pelanggan kita.

4. Keberanian mengambil resiko

Menjadi entrepreneur itu resikonya besar!”. Ya, memang berisiko, tapi perlu diingat bahwa peluang incomenya juga lebih basar daripada sekedar menjadi karyawan biasa yang mengharapkan gaji bulanan yang jumlahnya di batasi. Di dalam dunia wirausaha, resiko kerugian sangat terbentang lebar, tetapi semua bisa diatasi dengan kehati-hatian dalam mengambil keputusan, kejelian, inovasi produk dan kreativitas dalam pemasaran.

5. Menjalin jaringan bisnis

Penting sekali untuk menjalin relasi atau jaringan bisnis seluas-luasnya. Ketahui setiap rekan bisnis, produk dan jasa apa yang mereka miliki, siapa tahu bisa bersinergi dengan anda. Rekan sesama pebisnis juga dapat saling memberi saran jika mengalami kesulitan dalam berbisnis.

Cara untuk menarik konsumen

Informasi yang akan saya sampaikan sesaat lagi merupakan informasi yang sangat penting bagi anda. Utamanya bagi anda yang bersungguh-sungguh menekuni bisnis.

Informasi ini tentang konsumen. Konsumen adalah darah bisnis internet anda. Tanpa konsumen, keberadaan anda sama sekali tidak ada artinya. Bisnis anda bisa bangkrut. Untuk itulah anda perlu mengetahui konsumen anda baik-baik.

Apa saja yang perlu anda tahu dari konsumen kaitannya dengan bisnis yang sedang anda bangun?

  1. Nama. Ingat baik-baik siapa nama mereka. Siapa nama panggilannya. Rumahnya mana. Gunakan informasi awal itu untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen anda.
    Kalau konsumennya baru satu-dua tentu masih mudah mengingatnya, namun kalau jumlahnya sudah puluhan atau ratusan ribu pasti akan terasa sulit. Lalu bagaimana?
    Solusinya anda wajib menjaga keakuratan database pelanggan anda. Sehingga ketika ada informasi yang anda butuhkan, anda bisa mendapatkannya secara cepat. Sering-sering juga sapa para konsumen anda.
  2. Apa yang telah mereka beli. Jika anda tahu apa saja yang sudah konsumenanda beli sebelumnya, anda akan mudah mengira apa yang cocok untuk ditawarkan kemudian. Sebab anda minimal sudah tahu apa minat mereka. Perilaku konsumen ini biasanya dipelajari dalam behavorial marketing.
  3. Seberapa sering mereka membeli. Bagi produk/layanan yang sifatnya bisa beli berulang-ulang, anda perhatikan mana konsumen yang sering membeli dari anda. Bagi yang sering membeli dari anda, berikan layanan maksimal. Bagi yang jarang membeli dari anda, lakukan pendekatan marketing lebih intens.
  4. Kapan terakhir kali beli. Dengan mengetahui kapan konsumen terakhir kali beli dari anda, anda tahu mana konsumen yang loyal pada anda dan mana yang “pergi” meninggalkan anda. Tugas anda kemudian adalah menjaga baik-baik konsumen loyal anda dan berusaha mendatangkan kembali mereka yang pergi.
  5. Berapa banyak yang dibelanjakan. Besar transaksi perlu juga mendapat perhatian. Semakin besar transaksi yang dilakukan, anda pasti semakin senang kan.
  6. Ingat interaksi terakhir yang anda lakukan. Seperti misalnya menyinggung obrolan terakhir kali berkomunikasi. Hal ini akan membuat tersebut merasa penting dan diperhatikan.
  7. Masukan konsumen. Masukan, kritikan, atau tanggapan dari pelanggan adalah obat mujarab untuk peningkatan bisnis internet anda. Penuhi kebutuhan konsumen anda, pasti bisnis anda akan semakin melejit

Mengapa Bisnis Mengalami kegagalan

Berdasarkan penelitian, 60% dari semua bisnis baru tidak mencapai usia 6 tahun (Business; Griffin & Ebert). Berikut beberapa hal yang mempengaruhi.

1. Kurang kemampuan manajerial atau pengalaman.
Kebanyakan bisnis dimulai oleh orang-orang yang tidak memiliki pengalaman. Banyak orang berpendapat bahwa manajemen adalah “hal umum”, padahal bila para pengusaha tidak tahu bagaimana mengambil keputusan bisnis, kemungkinan besar dalam jangka panjang mereka akan gagal.

2. Lalai. Setelah pembukaan, biasanya para enterprener mundur dan tidak fokus pada bisnisnya. Memulai suatu bisnis membutuhkan suatu komitmen waktu dan kerja keras yang sungguh-sungguh.

3. Kurang kontrol. Sistem kontrol membantu para pengusaha memonitor biaya, tingkat produksi, dll. Bila sistem kontrol tidak menunjukkan kontrol pada tingkat awal, mk para pengusaha akan kesulitan menghadapi masalah besar berikutnya .

4. Modal yang tidak cukup. Suatu bisnis harus memiliki cukup modal untuk dapat bertahan tanpa pemasukan selama 6 bulan. Pemilik bisnis baru hampir pasti akan gagal bila mereka berharap dapat membayar semua tagihan di bulan kedua dengan mengandalkan kuntungan di bulan pertama.